Ketum PASBATA: Hentikan Adu Domba, Bangsa Ini Butuh Kerja Nyata Bukan Gosip Politik
faktagosip.web.id Ketua Umum PASBATA (Paguyuban Sahabat Bangsa Tangguh), David Febrian Aris Sandi, mengeluarkan pernyataan tegas yang menyoroti maraknya isu politik yang bersifat provokatif dan menyesatkan. Ia menilai, berbagai isu miring yang diarahkan kepada PROJO belakangan ini hanyalah bentuk adu domba politik yang dimainkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Menurut David, praktik politik semacam itu justru merusak tatanan demokrasi. Ia menyebut bahwa bangsa Indonesia terlalu besar untuk diseret ke dalam perdebatan yang tidak produktif. “Sudah cukup pengamat politik menjual sensasi dengan komentar adu domba. Mereka memecah persatuan dan membuat rakyat bingung,” ujarnya.
Politik Adu Domba Harus Dihentikan
David menegaskan bahwa praktik adu domba merupakan ancaman serius bagi persatuan bangsa. Menurutnya, tindakan semacam itu bukan hanya memperburuk iklim politik, tetapi juga menimbulkan kebingungan di masyarakat.
“Ini bukan politik cerdas, tapi politik murahan yang mempermalukan bangsa. Kalau terus dilakukan, rakyat akan kehilangan kepercayaan terhadap institusi politik,” tegasnya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah termakan isu yang tidak jelas sumbernya. Dalam era digital seperti sekarang, hoaks dan manipulasi informasi sangat mudah menyebar. “Setiap warga harus lebih kritis. Jangan langsung percaya dengan narasi yang sengaja dibuat untuk memecah belah,” tambah David.
Menurutnya, media dan pengamat politik seharusnya memainkan peran positif sebagai penyampai fakta dan edukator publik, bukan sebagai sumber provokasi.
Fokus pada Pembangunan dan Kesejahteraan
David menilai, seharusnya energi bangsa diarahkan pada hal-hal yang lebih penting, seperti pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat. Ia menilai banyak pengamat dan elite politik yang justru sibuk memunculkan isu tidak substansial hanya demi popularitas pribadi.
“Bangsa ini sedang menghadapi banyak tantangan, dari ketahanan ekonomi hingga krisis lingkungan. Tapi sayangnya, ruang publik malah dipenuhi gosip politik yang tidak ada manfaatnya,” kata David.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk berhenti saling menjatuhkan dan mulai bekerja bersama. “Indonesia tidak butuh drama politik. Indonesia butuh kerja nyata,” tegasnya.
Kritik terhadap Pengamat Politik
Dalam kesempatan tersebut, David juga menyoroti peran sebagian pengamat politik yang dinilai terlalu berorientasi pada sensasi. Ia mengatakan bahwa sebagian pengamat justru lebih sibuk mencari perhatian media daripada memberikan analisis objektif yang bermanfaat.
“Mereka ini seperti haus panggung. Komentar yang keluar bukan untuk mencerdaskan, tapi untuk memancing konflik. Akibatnya, opini publik jadi keruh,” ucapnya.
Ia mencontohkan bagaimana isu tidak relevan seperti polemik ijazah atau urusan pribadi tokoh politik justru mendapat ruang besar di media. Padahal, banyak persoalan rakyat seperti harga kebutuhan pokok dan lapangan kerja yang lebih penting untuk dibahas.
“Rakyat butuh solusi, bukan tontonan. Kalau terus dibiarkan, publik akan kehilangan kepercayaan pada dunia politik dan media,” kata David.
Pentingnya Politik yang Mendidik
David juga menekankan perlunya membangun budaya politik yang mendidik dan membangun. Menurutnya, politik seharusnya menjadi sarana memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan ajang saling menjatuhkan antar-kelompok.
“Politik seharusnya memberi harapan, bukan memperkeruh suasana. Kita harus mendidik publik agar mampu berpikir kritis dan tidak mudah diadu domba,” ujarnya.
Ia menilai, generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam perubahan cara pandang terhadap politik. “Anak muda sekarang tidak boleh apatis. Mereka harus cerdas membaca situasi, tidak gampang termakan narasi provokatif,” tambahnya.
Seruan Persatuan untuk Indonesia
David mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga persatuan nasional di tengah derasnya arus informasi. Menurutnya, perbedaan pandangan politik adalah hal wajar, namun jangan sampai menjadi sumber perpecahan.
“Boleh berbeda pilihan, tapi jangan sampai memutus tali silaturahmi. Kita semua tetap satu bangsa. Musuh kita bukan sesama warga negara, tapi kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan,” ucapnya penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa PASBATA akan terus menjadi wadah yang memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, kebersamaan, dan kerja nyata di lapangan. “Kami fokus pada aksi sosial, bukan polemik. Kami hadir untuk bekerja, bukan bergosip,” tegasnya.
Ajak Media Jadi Pilar Pemersatu
Selain menyoroti para pengamat politik, David juga mengingatkan peran media massa sebagai pilar keempat demokrasi. Ia berharap media tetap berpegang pada prinsip jurnalistik yang berimbang dan tidak terjebak dalam framing politik sempit.
“Media harus jadi pencerah, bukan pemantik kebingungan. Jika media terus memberitakan gosip politik tanpa dasar, publik akan lelah dan apatis,” ujarnya.
Menurutnya, media seharusnya menyoroti kerja nyata para pemimpin dan masyarakat, bukan sekadar kontroversi yang dibuat-buat. “Beri ruang bagi cerita inspiratif. Rakyat butuh harapan, bukan drama,” kata David.
Seruan untuk Membangun Indonesia yang Damai
Menutup pernyataannya, David kembali menekankan bahwa bangsa ini harus bersatu menghadapi tantangan ke depan. Ia berharap semua pihak — pemerintah, partai politik, media, dan masyarakat — bisa menahan diri dari narasi yang memecah belah.
“Kita perlu lebih banyak kolaborasi dan empati. Jangan lagi memperkeruh suasana dengan gosip atau fitnah. Saatnya bekerja bersama untuk kemajuan Indonesia,” tegasnya.
Menurut David, Indonesia hanya bisa maju jika rakyatnya bersatu dan para pemimpinnya fokus bekerja. “Persatuan adalah kekuatan kita. Mari buktikan bahwa bangsa ini besar karena kerja nyata, bukan karena kata-kata kosong,” ujarnya menutup.
Kesimpulan
Pernyataan Ketua Umum PASBATA David Febrian Aris Sandi menjadi seruan penting bagi semua pihak untuk mengakhiri budaya politik yang penuh gosip dan provokasi. Ia menekankan bahwa adu domba politik hanya merugikan bangsa, sementara kerja nyata dan kolaborasi adalah kunci kemajuan.
Dengan pesan tegas “Stop Adu Domba!”, David mengingatkan bahwa masa depan Indonesia ditentukan oleh kesadaran bersama untuk menjaga persatuan, memperkuat solidaritas, dan fokus pada kesejahteraan rakyat.

Cek Juga Artikel Dari Platform pontianaknews.web.id
