Video Hilda Pricillya & Pratu Risal Heboh di Media Sosial
faktagosip – Jagat media sosial tengah diramaikan oleh beredarnya sebuah video yang memperlihatkan Hilda Pricillya, selebgram asal Makassar, bersama seorang pria berseragam TNI yang disebut bernama Pratu Risal. Potongan video berdurasi singkat itu menjadi viral di berbagai platform, terutama TikTok dan X, hingga menimbulkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat.
Dalam video yang beredar sejak Senin (7/10) malam, Hilda tampak berbincang akrab dengan pria berseragam loreng di sebuah tempat makan. Keduanya terlihat tertawa dan berbicara dalam suasana santai. Tak lama setelah video tersebut tersebar, publik langsung ramai membahas hubungan antara keduanya, terlebih karena sosok pria dalam video diketahui merupakan anggota aktif TNI.
1. Reaksi Publik di Media Sosial
Hanya dalam hitungan jam, nama “Hilda Pricillya” dan “Pratu Risal” menjadi trending topic di media sosial. Beberapa warganet menganggap video tersebut tidak pantas diunggah karena dapat mencoreng citra institusi militer.
Namun, sebagian lainnya menilai publik terlalu cepat menilai. “Tidak ada yang salah selama tidak ada pelanggaran disiplin. Jangan langsung menyudutkan,” tulis salah satu pengguna X.
Fenomena viral ini menyoroti bagaimana interaksi biasa bisa dengan mudah menjadi konsumsi publik di era digital. Banyak pengguna media sosial yang bahkan mulai mengaitkan video itu dengan isu pribadi, meskipun belum ada klarifikasi resmi dari kedua pihak.
2. Klarifikasi dari Hilda Pricillya
Tak ingin isu semakin melebar, Hilda Pricillya akhirnya membuka suara melalui unggahan di Instagram Story miliknya. Ia menjelaskan bahwa video tersebut bukan sesuatu yang baru dan tidak memiliki konteks negatif seperti yang diasumsikan publik.
“Itu video lama waktu acara komunitas sosial di Makassar. Saya dan teman-teman memang berinteraksi dengan banyak pihak, termasuk aparat. Tidak ada hal pribadi di balik itu,” tulisnya.
Hilda menambahkan bahwa dirinya menyayangkan bagaimana potongan video tersebut diambil tanpa izin dan disebarkan tanpa konteks. “Saya tidak ingin hal ini menimbulkan masalah bagi siapa pun, terutama bagi instansi terkait,” lanjutnya.
3. Respons dari Pihak TNI
Pihak Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, tempat Pratu Risal bertugas, turut memberikan tanggapan resmi. Melalui keterangan tertulis, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Kolonel Inf Hendra S. mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan klarifikasi internal untuk memastikan kebenaran video tersebut.
“Kami sedang menelusuri apakah benar yang bersangkutan adalah prajurit aktif. Jika terbukti, akan dilakukan pembinaan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Hendra menegaskan bahwa setiap prajurit TNI wajib menjaga sikap di ruang publik dan dunia digital. “TNI memiliki kode etik ketat, baik dalam tugas maupun kehidupan pribadi. Kami akan bersikap profesional tanpa menghakimi,” tambahnya.
4. Pakar Komunikasi Soroti Etika Digital
Pakar komunikasi digital dari Universitas Indonesia, Dr. Yenny Marlina, menilai bahwa kasus seperti ini menunjukkan rapuhnya batas antara privasi dan ruang publik.
“Ketika seseorang berstatus figur publik, baik selebgram maupun aparat negara, segala tindak-tanduknya mudah menjadi perhatian. Sayangnya, masyarakat sering lupa memverifikasi sebelum menyebar,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat perlu lebih bijak dalam mengonsumsi informasi. “Menyebarkan potongan video tanpa izin bukan hanya tidak etis, tapi juga bisa termasuk pelanggaran privasi,” kata Yenny. Ia mengingatkan agar media dan pengguna media sosial tetap memegang prinsip kehati-hatian sebelum menarik kesimpulan.
5. Hilda Fokus pada Kegiatan Sosial
Di tengah ramainya pemberitaan, Hilda diketahui tetap aktif menjalani kegiatan sosial dan bisnisnya di Makassar. Ia merupakan salah satu influencer yang sering terlibat dalam kampanye lingkungan dan penggalangan dana untuk pendidikan anak pesisir.
Melalui unggahan terbarunya, Hilda menulis pesan singkat yang dianggap sebagai refleksi dari situasi yang dihadapinya. “Kadang diam adalah cara terbaik menjelaskan sesuatu yang tak perlu dijelaskan,” tulisnya.
Hingga berita ini diturunkan, video tersebut masih beredar luas di berbagai platform, namun sebagian akun sudah menghapus unggahan setelah adanya imbauan dari pihak berwenang agar publik tidak ikut menyebarkan materi yang bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kecepatan penyebaran informasi digital sering kali tidak diimbangi dengan ketepatan konteks. Baik publik figur maupun masyarakat umum, kini dituntut lebih bijak menjaga citra dan etika di dunia maya.
